KhatulistiwaNews | Medan
Sohib Gibran mengadakan kegiatan diskusi Obrolan Politik Anak Muda (OPOL) oleh Sohib Gibran bertempat di Bersama Kawan Kopi Jalan Pelita I No 32, Kelurahan Sidorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan, Jumat (15/122023) sekira pukul 16.00 WIB.
Dalam acara itu, Dewata Sakti selaku Juru Bicara sekaligus penanggungjawab kegiatan.
Turut hadir sebagai Narasumber, Lailatul Badri Amd Caleg DPRD Kota Medan Partai PKB, Ketua Sohib Gibran (Keynote Speaker) Tegar Rinaldi, Sekretaris Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut Sayap Partai PDI Perjuangan, Maruli Manogang Purba SH MH, Akademisi FISIP UMSU Assoc Dr H Mujahiddin SSos MSP, Mahasiwa serta Kaum Millenial Kota Medan.
Dalam sambutannya, Dewata Sakti menyampaikan bahwa, Demokrasi yang harus dihadirkan adalah demokrasi yang sehat
"Kita anak muda, tidak boleh mencari kesalahan dan tugas kita membangun Indonesia bersama-sama," harap Dewata.
Lailatul Badri menyatakan, anak-anak muda saat ini bukan hanya sekedar hore-hore saja tetapi, kaum millenial Gen Z yang berpengaruh untuk kemajuan bangsa.
"Kami bersama tim Anies dan Cak Imin, mencoba menanyakan kaum anak muda apa kemauannya pada saat ini. Hari ini lebih ke arah berbebasan berpendapat kepada anak anak muda. Kepada anak-anak muda, mari ikut bergabung mensukseskan politik Pemilu 2024 agar menjadi lebih baik menuju perubahan dan keadilan, tidak saling menjelekkan satu sama lain," tegas Lailatul Badri.
Sementara itu, Tegar Rinaldi mengatakan bahwa, saat ini pasangan Prabowo-Gibran akan melanjutkan program program dari Presiden Jokowi.
"Prabowo-Gibran Memiliki program kredit usaha millenial, inilah yang akan membuat pemuda atau generasi millenial agar membuka peluang generasi millenial membangun usaha. Kita akan lebih baik jika meneruskan program-program Presiden Jokowi. Di sinilah kita berkumpul dan mendengar gagasan-gagasan dari masing masing tim paslon untuk mensukseskan Pemilu 2024," beber Tegar Rinaldi.
Maruli Manogang Purba selaku Sekretaris BMI Sumut juga menuturkan, petugas Partai adalah orang yang ditugaskan untuk menjadi bagian dari Partai tersebut.
"Jadi, petugas partai itu adalah kita semua. Kita dengar debat semalam, program - Program pak Panjar tidak jauh dari yang dibutuhkan kaum muda. Bung Karno pernah mengatakan, jangan pernah melupakan sejarah, perjalanan sejarah adalah pondasi bangsa ini. Jadi, jangan menutup mata atas sejarah-sejarah perjalanan bangsa," ujar Maruli.
Dr H Mujahiddin SSos mengungkapkan,
Indonesia memiliki politik gagasan terakhir pada Tahun 1955.
"Gen Z pada saat ini, banyak yang tidak suka belajar mengenai sejarah, Karena banyak murid yang tidak tahu tentang perjuangan politik dan mereka saat ini hidup dengan tingkat kenyamanan mereka sendiri," tuturnya.
"Inilah tantangan para pasangan calon, untuk mengambil hati Kaum Millenial dan Gen Z," pungkasnya.
(James)
